Sebagai anak Bali kita harus tahu apa saja yang ada di Bali, termasuk pariwisatanya.
Apa yang menyebabkan Bali menarik di kancah dunia, oleh karena itu, Pidato ini yang akan menjawab semua…
Om Swastiastu . .
Yang saya hormati bapak / Ibu Guru dan teman – teman yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa
yang telah memberikan asung kertawaranya kepada kita semua sehingga kita
dapat berkumpul di tempat ini. Sebelum saya menyampaikan pidato ini,
terlebih dulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato yang
bertema “Pariwisata di Bali”.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pariwisata dibali sangat
berkembang pesat. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya turis asing
maupun turis lokal yang berkunjung ke bali. Selain untuk berlibur turis –
turis asing maupun turis lokal senang mengunjungi obyek – obyek wisata
yang ada dibali, antara lain wisata di ubud, di kuta, di tanah lot.
Turis – turis yang mengunjungi wisata di ubud sebagian besar ingin
melihat dan menikmati keindahan alam di ubud, disamping itu turis –
turis juga suka dengan lukisan – lukisan karya anak bali dan cendera
mata yang unik yang hanya ada di ubud. Selain di daerah ubud wisata yang
sering di kunjungi adalah wisata yang berada di kuta, tepatnya dipantai
kuta, disana biasanya mereka suka melakukan aktivitas berjemur, bermain
olahraga surfing, volly, dan ada juga yang hanya berenang di pantai.
Selain di kuta ada juga tempat wisata yang ramai dikunjungi para tamu
asing maupun lokal yaitu tanah lot, biasanya tamu – tamu asing maupun
lokal pergi ke tanah lot untuk melihat pemandangan indah disana.
Hal ini menyebabkan meningkatnya devisa negara. Maka dari itu kita harus
menciptakan suasana aman dan tentram serta berlaku ramah kepada semua
orang khususnya kepada tamu – tamu asing maupun lokal yang berkunjung
kebali, agar tetap mendapatkan predikat yang baik bahwa pulau bali
adalah pulau yang sangat indah
Cukup sekian pidato dari saya. Sungguh tiada gading yang tak retak,
untuk itu saya mohon maaf apabila ada kata – kata saya yang kurang
berkenan. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Om santi, santi,
santi, Om . .