Untuk mencapai Moksa beberapa cara yang dapat ditempuh sesuai dengan 
bakat dan bidang yang digeluti saat ini yang disebut dengan Catur Marga 
ada juga yang menyebutkan dengan Catur Yoga yaitu empat jalan yang 
ditempuh untuk mencapai Moksa. Adapun keempat Catur Marga terdiri dari :
1. Jnana Marga Yoga.
Pada
 saat sekarang peranan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat 
menentukan dalam pembangunan nasional disamping ilmu pengetahuan 
lainnya. Setiap negara akan berusaha sekuat tenaga dengan menggunakan 
resource yang ada untuk berkompetisi dalam bidang IPTEK, siapa yang 
menguasai IPTEK maka merekalah yang menguasai dunia ini. Kata Jnana 
artinya adalah kebijaksanaan filsafat atau pengetahuan, Yoga berasal 
dari urat kata YUJ yang artinya menghubungkan diri. 
Jadi Janana 
Marga Yoga artinyga jalan untuk mencapai persatuan atau pertemuan antara
 Atman dengan Paramatman (Tuhan) berdasarkan atas pengetahuan 
(kebijaksanaan filsafat) terutama mengenai kebenaran dan pembebasan diri
 dari ikatan duniawi (maya). Dalam kehidupan ini kita memilih profesi 
pekerjaan kita sesuai dengan bakat yang diberikan oleh Sangyang Widhi 
Wasa dan latar belakang pendidikan kita atau pekerjaan yang sangat 
menarik yang kita geluti saat ini, sebab bakat yang diberikan oleh Tuhan
 adalah anugrah yang sangat tinggi nilainya yang merupakan hasil Karma 
kita dahulu sebelum kita Reinkarnasi sebagai manusia. Apabila kita ingin
 mengabdi kan diri dibidang ilmu pengetahuan, perlu diperhatikan adalah 
ilmu pengetahuan yang dapat membantu umat manusia dalam mengatasi 
kehidupan ini.
Sebagai ilustrasi dapat disampaikan sebagai berikut.
Pada
 zaman sekarang banyak manusia mengalami kesulitan dalam mengatasi 
penyakit, banyak penyakit yang belum diketemukan obatnya seperti AID, 
lever hati, tumor, kanker dan lain lainnya. Perkembangan ilmu kedokteran
 tidak dapat mengejar penyakit 2 yang timbul dalam masyarakat, peralatan
 rumah sakit masih menggunakan peralatan tradisional sehingga angka 
kematian di negara kita sampai sekarang masih cukup tinggi. 
Para 
dokter yang bergerak dibidang kesehatan harus terus menerus melakukan 
penelitian atau Research And Development (R&D) sehingga semua 
kesulitan masyarakat dapat diatasi dengan baik dan murah dengan 
diketemukan obat2 yang mujarab. Seseorang yang mempunyai profesi dalam 
bidang kedokteran ini disebut dengan Jnana Marga Yoga dimana ilmu yang 
diabdikan demi kepentingan umat manusia.
2. Karma Marga Yoga.
Cara
 atau jalan untuk mencapai moksa (bersatunya Atman dengan Brahman), 
dengan selalu berbuat baik, tetapi tidak mengharapkan balasan atau 
hasilnya untuk kepentingan diri sendiri (amerih sukaning awah) disebut 
Karma Marga Yoga. Dalam Karma Marga Yoga, kita sebagai umat Hindu setiap
 tindak tanduk kita melakukan karya harus demi kepentingan masyarakat 
banyak dan jangan ada suatu keinginan untuk menikmati hasilnya, sebab 
kalau kita selalu berpikir hasilnya akan timbul keterikatan2, kalau 
keterikatan2 telah tumbuh dalam jiwa kita, maka ketenangan akan menjauh 
dari kenyataan, sehingga jiwa kita akan diracuni oleh Sad Ripu yaitu 
enam musuh utama manusia yang terdiri dari Kama, Lobha, Mada, 
Moha,Kroda, Matsarya (napsu, loba, kemarahan, kemabukan, kebingungan,iri
 hati). Didalam Bhagawad Gita disebutkan bahwa berulang kali Krisna 
berkata kepada Arjuna, lakukan tugasmu, lakukanlah pekerjaan yang benar 
tetapi jangan ingin menikmati hasil pekerjaan itu. Tujuan Krisna 
memberikan wejangan kepada Arjuna agar jangan meli
hat hasil nya adalah, kita sebagai pelaku benar2 dalam bekerja semua perbuatan kita yaitu karma diubah menjadi Yoga sehingga kegiatan tersebut membawa kita menuju persatuan dengan Tuhan maka ini disebut dengan Karma Marga Yoga. Apabila seseorang sudah dapat melakukan pekerjaan tanpa melihat hasilnya maka ia akan menjadi orang yang benar2 bijaksana (Stithaprajna), yang tidak terpengaruh dengan keadaan suka dan duka atau gembira dan sedih.
hat hasil nya adalah, kita sebagai pelaku benar2 dalam bekerja semua perbuatan kita yaitu karma diubah menjadi Yoga sehingga kegiatan tersebut membawa kita menuju persatuan dengan Tuhan maka ini disebut dengan Karma Marga Yoga. Apabila seseorang sudah dapat melakukan pekerjaan tanpa melihat hasilnya maka ia akan menjadi orang yang benar2 bijaksana (Stithaprajna), yang tidak terpengaruh dengan keadaan suka dan duka atau gembira dan sedih.
Perbuatan
 adalah karma , setiap orang lahir dari karma, hidup dalam karma dan 
mati dalam karma, karma sumber dari baik dan buruk dosa atau kebajikan, 
laba atau rugi, kebahagiaan atau kesedihan, sebenarnya karmalah penyebab
 kelahiran, maka karma dalam kehidupan merupakan masalah yang sangat 
penting.
Sebagai ilustrasi dapat diceritrakan sebagai berikut.
Diumpamakan
 badan kita adalah sebuah jam dinding, dan nafas kita adalah pegasnya 
yang menyebabkan jarum jam dapat berputar, dan baterynya adalah tenaga 
manusia. Tanpa nafas dan tenaga, manusia tidak dapat berbuat apa apa 
yaitu berkarma, maka perbuatan (karma) sangat tergantung dengan nafas 
(pegas) dan tenaga (batery). Dengan kekuatan batery (tenaga) maka jarum 
jam yang terdiri dari tiga jarum yaitu jarum yang paling panjang disebut
 jarum detik, jarum yang menengah disebut dengan jarum menit dan jarum 
yang paling pendek disebut jarum jam. Ketiga jarum akan berputar dengan 
kecepatan yang berbeda beda dan saling ketergantungan satu sama lainnya,
 tetapi masing2 jarum akan berputar sesuai dengan fungsinya. 
Apabila
 jarum detik telah berputar 60 kali maka jarum menit akan mengikuti 
berputar hanya sekali, demikian saat jarum menit telah berputar 60 kali 
maka jarum jam akan berputar sekali demikian seterusnya dengan 
menggunakan kelipatan 60. Setiap gerakan jarum detik kita umpakan adalah
 karma (perbuatan), untuk gerakan jarum menit kita umpamakan adalah 
perasaan dan untuk gerakan jarum jam kita umpamakan adalah kebahagiaan. 
Untuk mencapai suatu kebahagiaan yang terus menerus kita harus selalu 
berbuat (berkarma) baik, setiap tindakan kita selalu tanamkan kebaikan 
yang menyebabkan perasaan kita mendapat rangsangan kebaikan tersebut 
sehingga kita merasa senang.
Apabila perasaan kita telah mencapai 
kesenangan terus menerus akibat kita selalu berbuat (karma) baik 
terhadap seseorang, maka menyebabkan kita akan mencapai kebahagiaan, 
sebab karma (perbuatan), perasaan, dan kebahagian saling keterkaitan 
seperti ketiga jarum jam berputar saling ketergantungan satu sama 
lainnya. 
Makin banyak kita ber karma baik maka perasaan dan 
kebahagian akan selalu mengikuti seperti perputaran jarum jam, apabila 
jarum detik tidak bergerak jangan harap jarum menit bergerak apalagi 
jarum jam Kebahagian akan dicapai dalam kehidupan ini apabila kita 
selalu berkarma baik 
3. Bakti Marga Yoga.
Jalan atau cara 
untuk mencapai moksa atau kebebasan, yaitu bersatunya Atman dengan Tuhan
 dengan melakukan sujud bakti kehadapan Yang Widhi Wasa. Bakti adalah 
cinta yang mendalam kepada Tuhan, bersifat tanpa pamerih sedikitpun dan 
tanpa keinginan duniawi apapun juga. Bagi umat Hindu untuk melakukan 
Bakti Marga Yoga dengan menyanyikan nama2 Tuhan secara ber ulang2, 
bergaul dengan orang2 Suci yang mempunyai bakti, konsentrasi pikiran 
setiap saat kepada Tuhan, dan jalan Bakti ini adalah yang paling mudah 
dilakukan. Seperti setiap hari kita melakukan Trisandya dengan 
mengucapkan Gayatri Mantra tiga kali sehari. 
Untuk menanamkan 
rasa Bakti kehadapan Yang Widhi Wasa , sebaiknya anak mulai kecil 
dididik mengucapkan Mantra Gayatri dengan memberi penjelasan makna dan 
arti masing2 bait, sehingga meresap dalam pikiran mereka dan dapat 
menuntun ajaran2 kebenaran (Dharma). Kalau belum hafal sebaiknya dibaca 
saja dan usahakan dengan suara yang lembut sehingga benar2 meresap dalam
 hati sanubari kita dan bayangkan Brahman ada dalam pikiran dan 
renungkan secara terus menerus selama melagukan Gayatri Mantra Dengan 
selalu melantunkan Gayatri Mantra terus menerus , maka kita seolah olah 
menyatu dengan Tuhan atau bersatunya Atman dengan Tuhan., sehingga kita 
mendapat ketenangan, kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan.Dalam 
melakukan Bakti Marga Yoga terutama upacara piodalan di Pura2 diseluruh 
Indonesia, masyarakat Hindu sudah mempunyai cara upacara bakti 
(persembahyangan) secara baku, dimanapun kita melakukan persembahyangan 
sudah tersusun sama, dan Mantra Gayatri selalu dilantunkan sebelum 
persembahyangan dimulai. 
Pada saat Pendeta melakukan upacara 
piodalan juga dinyanyikan lagu2 warga sari sebagai pemujaan kehadapan 
Yang Widhi Wasa yang mempunya makna adalah agar sebelum persembahyangan 
dimulai kita sudah mulai rasakan menyatunya Atman dengan Brahman.
4. Raja Marga Yoga.
Jalan
 untuk mencapai moksa menurut agama Hindu dapat dilakukan melalui Tapa, 
Brata, Yoga, dan Semadi. Untuk mengendalikan diri dengan melakukan 
latihan2 untuk mengatasi Sadripu disebut dengan Tapa, Brata, sebab 
apabila Sadripu kita sudah dapat kendalikan maka jalan mencapai moksa 
lebih mudah. Disamping mengendalikan Sad Ripu, kita juga melakukan 
latihan2 untuk dapat menyatukan Atman dengan Tuhan yang disebut dengan 
Yoga dan Semadi, dengan melakukan konsentrasi yang setepat tepatnya 
dalam ketenangan dan suasana syandu sempurna sehingga kita dapat menyatu
 dengan Tuhan. 
Sebagai ilustrasi dapat diceritrakan sebagai berikut.
Didalam
 suatu pesraman di Hutan rimba ada seorang resi yang bernama Resi Suka 
yang memberikan dharma wecana kepada murid2nya yaitu yoga, semadi 
diantara murid2 nya ada seorang raja bernama raja Jenaka.Raja Jenaka 
disamping mempunyai kerajaan yang sangat besar dan kaya juga 
berkeinginan belajar spiritual (Yoga,semadi) kepada Resi Suka yang 
sangat terkenal ilmu spiritualnya. Banyak ujian2 yang diberikan kepada 
para siswanya agar dapat mencapai moksa dalam kehidupan ini dengan 
meninggalkan keduniawian dengan melepaskan semua keterikatan2 sehingga 
Atman menyatu dengan Brahman.Pada suatu hari Resi Suka agak terlambat 
memberikan dharma wecana sehubungan Raja Jenaka ada keperluan kerajaan 
yang sangat mendesak yang tidak boleh diwakili. Resi Suka dengan sengaja
 menunggu Raja Jenaka, ingin menguji kesabaran para muridnya apakah 
dapat mengekang sad ripu sebagai dasar pelajaran Yoga.
Dari 
pengamatan Resi Suka banyak para muridnya gelisah dan gusar dan kadang2 
timbul marah tidak sabar menunggu sampai ada yang protes bahwa pelajaran
 dimulai saja, mengapa kita di beda2kan orang biasa dengan raja Setelah 
raja datang dharma wecana baru dimulai dan resi Suka memberikan 
wejangan, kita harus dapat mengendalikan sad ripu sehingga kita dapat 
ketenangan bathin. Setelah dharma wecana selesai maka pelajaran 
dilanjutkan dengan yoga, semadi, dan pelajaran ini harus dilakukan 
dengan konsentrasi pikiran secara penuh. 
Dengan suasana hening 
sepi hanya suara jengkrik yang kedengaran, para muridnya sedang asyik 
melakukan yoga semadi, tiba2 Resi dengan berteriak bahwa sedang ada 
kebakaran di kota kerajaan, murid2nya pada bubar berlari lari pergi ke 
kota kerajaan ingin menyelamatkan harta dan rumahnya yang kebakaran. 
Tetapi raja Jenata tidak bergeming sedikitpun, dia telah masuk dalam 
keadaan Semadi, beliau berbahagia dalam Atman. 
Resi mengamati 
wajah raja dengan perasaan sangat gembira. Setelah beberapa murid2 yang 
lari kembali bahwa dikota tidak ada kebakaran dan resipun memberikan 
penjelasan arti dari peristiwa tersebut. Penundaan mulainya dharma 
wecana adalah untuk menghormati raja, karena beliau telah menghapuskan 
keakuannnya kebanggaannya dan mempunyai kerendahan hati dan melatih 
mengendalikan sadripu dan berhasil dengan baik dan ini perlu dicontoh 
oleh semua muridnya. Dan peristiwa kebakaran di kota kerajaan sebenarnya
 tidak pernah terjadi, peristiwa kebakaran adalah rekayasa Resi dan ini 
merupakan ujian dari Resi Suka.Kalau mau berhasil sebagai seorang 
spiritual (Yogi) harus berani melepaskan semua keduniawian yaitu 
keterikatan2, tanpa ada kemauan untuk menghilangkan keterikatan2 ini 
tidak mungkin tercapai tujuannya yaitu sebagai seorang Yogi.
Semua
 latihan2 ini membutuhkan ketekunan, tulus iklas, kesujudan iman dan 
tanpa pamerih. Pada akhir2 ini banyak generasi muda sudah melakukan 
latihan2 Yoga dan Semadi, dan buku2 penuntun untuk yang baru memulai 
belajar Yoga dan Semadi sudah cukup banyak beredar di toko2 buku, dan 
suasana ini sangat membantu bagi umat hindu untuk belajar masalah 
spiritual melalui Raja Marga Yoga.
Diantara keempat Marga Yoga 
tersebut diatas semuanya adalah sama tidak ada yang lebih tinggi 
kedudukannya, umat Hindu dapat memilih dari keempat Marga Yoga tersebut 
tergantung dari bakat masing2 dan jalan yang satu akan berhubungan 
dengan yang lain semuanya akan mencapai tujuan yang sama yaitu Moksa.
